Sejarah Damkar
Sejarah pemadam kebakaran di Bukittinggi mencerminkan perjalanan panjang dari sistem perlindungan masyarakat yang sederhana hingga menjadi dinas modern dan profesional seperti sekarang ini. Pada masa kolonial Belanda, sistem pemadaman kebakaran di Bukittinggi masih sangat terbatas dan dikelola secara swadaya oleh masyarakat atau dengan bantuan militer. Infrastruktur pemadam saat itu minim dan belum ada lembaga resmi yang menangani kebakaran secara khusus.
Setelah kemerdekaan Indonesia, seiring dengan pertumbuhan kota dan peningkatan aktivitas ekonomi, kebutuhan akan perlindungan kebakaran semakin mendesak. Pada awal tahun 1960-an, pemerintah daerah mulai membentuk satuan kecil pemadam kebakaran di bawah naungan Bagian Keamanan Kota. Meski jumlah personel dan fasilitas terbatas, upaya ini menandai awal formal dari keberadaan lembaga pemadam kebakaran di Bukittinggi.
Pada dekade 1970-an hingga 1980-an, kebutuhan akan sistem pemadam kebakaran yang lebih profesional dan terorganisir semakin nyata. Pemerintah kota mulai mengalokasikan anggaran khusus untuk pengadaan armada mobil pemadam dan peralatan dasar seperti selang, pompa, dan alat bantu keselamatan. Pendidikan dan pelatihan bagi personel juga mulai dilakukan secara lebih sistematis dengan mengirim mereka ke pelatihan daerah maupun nasional.
Memasuki tahun 1990-an, Dinas Pemadam Kebakaran mulai berdiri sebagai lembaga tersendiri. Hal ini ditandai dengan pembentukan struktur organisasi permanen, perekrutan pegawai baru, serta pengadaan kendaraan pemadam berteknologi lebih modern. Peran DAMKAR tidak lagi hanya pada pemadaman api, tetapi juga mulai merambah ke kegiatan edukasi dan pencegahan.
Setelah otonomi daerah diberlakukan pada awal 2000-an, DAMKAR Bukittinggi memperoleh wewenang lebih luas dalam pengelolaan anggaran, pengembangan SDM, serta perencanaan kegiatan. Dinas ini semakin aktif melakukan inovasi layanan, membangun pos-pos pemadam tambahan, dan memperluas cakupan layanan hingga ke wilayah pinggiran kota.
Hingga kini, DAMKAR Bukittinggi menjadi garda terdepan dalam pengendalian kebakaran dan penanggulangan bencana teknis. Dengan dukungan teknologi, peningkatan kapasitas personel, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, DAMKAR terus berkembang menjadi institusi profesional yang siap melayani masyarakat 24 jam non-stop.